Epidemiologi Penyakit Menular Tuberkulosis MTB TB

World map with Afrika sub-Sahara di berbagai tempat dengan warna kuning, menunjukkan prevalensi diatas 300 per 100.000 orang, dimana AS, Kanada, Australia, dan Eropa utara berwarna biru gelap, menandakan prevalensi sekitar 10 per 100.000 orang. Asia berwarna kuning, tetapi tidak terlalu terang, menunjukkan pervalensi sekitar 200 per 100.000.  Amerika selatan berwarna kuning tua.

Kurang lebih sepertiga dari populasi dunia pernah terinfeksi “M. tuberculosis.” Satu infeksi baru muncul setiap detik dalam skala global. Bagaimanapun, kebanyakan infeksi oleh “M. tuberculosis” tidak menyebabkan penyakit TB, dan 90–95% dari infeksi tetap asimptomatik. Pada tahun 2007, diperkirakan ada 13,7 juta kasus kronis aktif. Pada tahun 2010, terdapat 8,8 juta kasus baru TB yang didiagnosis, dan 1,45 juta kematian, kebanyakan dari jumlah ini terjadi di negara-negara berkembang. Dari seluruh 1,45 juta kematian, sekitar 0.35 juta terjadi pada penderita yang juga terinfeksi HIV.
Tuberkulosis merupakan penyebab umum kematian yang kedua yang disebabkan oleh infeksi (setelah kematian oleh HIV/AIDS). Angka pasti dari kasus tuberkulosis ("prevalensi") sudah menurun sejak tahun 2005. Kasus tuberkulosis baru ("kejadian") telah menurun sejak tahun 2002. Cina khususnya telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Cina telah menurunkan laju kematian akibat TB mendekati 80% antara tahun 1990 dan 2010. Tuberkulosis lebih umum muncul di negara berkembang. Kurang lebih 80% dari populasi di berbagai negara Asia dan Afrika memberikan tes tuberkulin positif, tetapi hanya 5–10% dari populasi di AS memberikan hasil tes positif. Para ahli berharap bahwa TB dapat dikendalikan secara penuh. Bagaimanapun, sejumlah faktor menyebabkan pengendalian TB menjadi tidak mungkin. Vaksin yang efektif sangat sulit dikembangkan. Sangat mahal dan memakan waktu lama untuk mendiagnosis penyakitnya. Pengobatan memerlukan waktu beberapa bulan. Lebih banyak orang yang terinfeksi HIV menderita TB. TB yang resisten terhadap obat muncul di tahun 1980an.

Pada tahun 2007, negara dengan perkiraan tingkat insiden tertinggi adalah Swaziland, dengan 1.200 kasus per 100.000 orang. India memiliki total insiden terbesar, dengan estimasi 2,0 juta kasus baru. Di negara maju, tuberculosis tidak umum dan kebanyakan ditemukan di wilayah urban. Pada tahun 2010, laju TB per 100.000 orang di berbagai tempat di dunia adalah: di dunia 178, Afrika 332, Amerika 36, Mediterania Timur 173, Eropa 63, Asia Tenggara 278, dan Pacifik Barat 139. Di Kanada dan Australia, tuberkulosis seringkali lebih umum terdapat diantara penduduk aborigin, terutama di wilayah yang terpencil. Di Amerika Serikat, para Aborigin mengalami laju mortalitas akibat TB lima kali lebih besar.
Insiden TB bervariasi sesuai usia. Di Afrika, hal ini utamanya mempengaruhi penduduk berusia antara 12dan 18 tahun dan dewasa muda.[88]Bagaimanapun, di negara yang laju insidennya sudah menurun dengan tajam (seperti Amerika Serikat), TB umumnya merupakan penyakit pada orang yang lebih tua dan mereka dengan sistem imun rentan.